WhatsApp-Image-2020-12-01-at-09.39.59-3

Abaikan Prokes Kesehatan di Lingkungan Indo Global Mandiri, Ketua Gugus Tugas : Kita Berikan Sanksi Denda jika Masih Membandel

Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Corona Virus Disease (COVID) 2019 Universitas Indo Global Mandiri (IGM), M Fadhiel Ali, S.Kom, B.I.T, M.T.I menilai jika kesadaran mahasiswa untuk menerapkan protokol kesehatan selama di lingkungan Kampus Indo Global Mandiri (IGM) belum maksimal.


Menurutnya, berdasarkan temuan yang didapatnya di lapangan, tim gugus tugas mendapati mahasiswa yang masih berkerumun tanpa menjaga jarak, dan masker yang tidak dikenakan dengan semestinya, yakni di dagu.

“Kita maklumi jika mahasiswa ada yang lama tidak ketemu yang ingin melepas rasa rindu. Ironisnya, aktivitas itu justru membuat mahasiswa menjadi lalai dengan protokol kesehatan yang seharus dilakukan. Padahal, masker itu (perlindungan) paling vital sebagai alat perlindungan awal bagi diri kita sendiri dan orang lain,” tegas Fadhiel, Senin (1/12/2020).

Untuk lebih menegakkan prokes tersebut, Gugus Tugas COVID-19 Universitas Indo Global Mandiri menerapkan sanksi denda berupa uang sebesar Rp200 ribu bagi siapapun yang tidak mengenakan masker selama berada di lingkungan Kampus IGM.

Dirinya berharap, keberadaan baleho/spanduk yang terpasang di sejumlah titik vital di lingkungan kampus untuk dapat diterapkan dan dipatuhi secara tegas demi kesehatan bersama.

“Ini kita keluarkan agar sama sama sadar. Patuhi prokes demi kesehatan dan keselamatan bersama. Kita tetapkan jika areal kampus merupakan Area Wajib Memakai Masker. Dan ini berlaku untuk setiap orang tanpa terkecuali,” katanya.

Tak hanya itu, untuk memutus mata rantai sebaran COVID-19 di lingkungan kampus, Satgas juga meminta kepada siapapun yang ingin beribadah di musala lantai 1 gedung B untuk membawa peralatan salatnya (seperti sajadah dan mukena) masing-masing. Sedangkan perlengkapan ibadah yang sebelumnya berada di musala akan dilipat dan disimpan hingga perkembangan lebih lanjut.

Dirinya berharap agar seluruh keluarga besar Yayasan IGM untuk benar benar taat dan mematuhi prokes ini mengingat sudah banyak contoh dan kasus yang saat ini belum melandai di Kota Palembang.

“Kabar terbaru, ayah teman saya, sempat membaik, tapi kembali harus mendapatkan alat bantu pernapasan karena kesehatan kembali turun,” ujarnya.

Hal yang sama juga diutarakan, Pembina Yayasan Indo Global Mandiri (IGM) Hj Asmawati. Dirinya mengingatkan kepada seluruh keluarga besar IGM untuk saling mengingatkan dan tetap hati hati dengan sebaran COVID-19 ini.

“Jangan lengah selalu harus sehat dan jaga kebersihan baik di luar maupun di dalam lingkungan kita. Karena dengan kegiatan kita di luar, bisa saja membawa virus tersebut pulang ke rumah dan kita menjadi perantara virus bagi keluarga kita. Jangan pernah lengah,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)

Comments are closed.