qwew

Ditjen Dikti Persiapkan Kompetensi Dosen untuk Microcredential Certification Bagi Mahasiswa di Bidang Data Science dan AI

IGM, Palembang – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud gelar Pelatihan Microcredential Certification Bidang Data Science dan Artificial Intelligence pada Senin, (22/02).

Kegiatan pelatihan atau Training for Trainer (ToT) ini mempersiapkan para dosen, pendamping dan asisten kompetensi dalam melaksanakan microcredential certification bagi mahasiswa khusunya di bidang data science dan Artificial Intelligence (AI).

Dalam kesempatannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam, M.Sc.,DIC.,Ph.D mengatakan saat ini zaman semakin berekembang, bahkan dunia nyata dan dunia maya telah menyatu. Seiring dengan abad Asia, ekonomi dunia telah bergeser ke timur, Asia menjadi sumber kebutuhan ekonomi dunia. Sehingga dalam mempersiapkan Indonesia maju diperlukan penguasaan teknologi, sesuai dengan kebutuhan ekonomi digital.

“Ke depan ekonomi kita tidak bisa hanya mengandalkan ekonomi berbasis sumber daya, maupun efisiensi tenaga kerja, tetapi kedepan akan lebih dibutuhkan ekonomi berbasis inovasi,” kata Nizam.

Sementara teknologi informasi, membawa kita pada smart society, bahkan dari bangun tidur hingga tidur lagi, dan saat kita tertidur pun terdapat teknologi yang merekam. Sehingga hal ini membawa pada big data, yang menjadi mata uang ekonomi di masa depan. Oleh karena itu pengetahuan dan kemampuan untuk mengolah data menjadi informasi, menjadi amat penting.

“Inilah yang dikenal dengan revolusi industri 4.0 yang melahirkan disrupsi, dengan kemungkinan hilangnya puluhan juta pekerjaan akan hilang, digantikan oleh otomasi dalam 10 tahun kedepan, tetapi akan hadir peluang 2 kali lipat lebih banyak pekerjaan yang berbasis dengan kompetensi baru inovasi dan kreativitas yang lahir selama 10 tahun ke depan ini. Ini menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk menyiapkan lulusan yang lebih adaptif, lebih kreatif yang didasari dengan digital literasi dan complex problem solver yang kuat,” ujar Nizam.

Nizam melanjutkan, di Indonesia ekonomi digital membawa lompatan besar, seperti 5 dari 10 unicorn di ASEAN lahir dan besar dari Indonesia. Inilah fakta bahwa kreativitas anak bangsa dahsyat sekali, dalam mengawinkan penguasaan teknologi digital khususnya bidang artificial intelligence ini adalah satu peluang yang sangat besar untuk mengangkat Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi dalam waktu yang tidak lama.

Nizam mengharapkan program microcredential untuk national digital pool ini akan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi, tidak hanya mahasiswa dari teknologi informasi. Serta bagi para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pengajar, pendamping, dan asisten kompetensi dalam program microcredential certification bagi mahasiswa yang dapat mengakselerasi transformasi pendidikan digital dan mendampingi mahasiswa dalam menciptakan inovasi kreatifitas.

“Menurut World Economic Forum (WEF) pada Januari 2020, ICT literasi menjadi salah satu kebutuhan fundamental penting untuk kehidupan ke depan, dalam mengakselerasi bidang digital ini kita telah bekerjasama dengan Google, AWS, Huawei, NVIDIA, HPE Aruba, 5G,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)

Comments are closed.