IGM, Palembang – Di hadapan ratusan wisudawan – wisudawati, Rektor Universitas Indo Global Mandiri, Dr H Marzuki Alie secara pribadi dan civitas akademika UIGM menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh peserta wisuda yang telah berhasil menyelesaikan perkualiahan di UIGM baik pada tingkat D3, S1 maupun S2.Ia menyebut jika wisuda yang telah dilalui hari ini, bukan akhir dari proses belajar.
Namun ini merupakan awal dari perjalanan dalam menjalani kehidupan ke depan, menata masa depan yang lebih baik, sukses mewujudkan mimpi. Ilmu yang diperoleh melalui perkuliahan selama ini merupakan modal dasar dalam menjalani kehidupan di luar kampus. Tantangan dunia di luar kampus jauh lebih beragam dengan kualitas dan kuantitas serta tingkat kesulitannya.Dan yang harus diantisipasi di Era revolusi industri 4.0 saat ini, lanjutnya perubahan yang sangat cepat, ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan.
Banyak Profesi, industri, usaha yang sebelumnya memegang peran penting, tiba-tiba profesi tersebut tidak diperlukan lagi. Tapi sebaliknya hadir profesi profesi baru yang lebih cepat, lebih unggul, berbasis digital yang mendisrupsi profesi yang lama.
“Oleh karenanya, jangan pernah berhenti untuk belajar, menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat, agar kita memiliki kemampuan untuk survive di setiap era,” katanya dalam sambutan Sidang Senat Terbuka Luar Biasa Wisuda XV.
Setelah wisuda ini pun, ia berharap alumni UIGM dapat terus membangun mimpi dan mewujudkan cita-cita. Sebab selama mengikuti perkuliahan, mahasiswa mulai mengisi dan melengkapi kompetensi untuk mewujudkan cita-cita itu. Ia juga berpesan agar semua alumni UIGM dapat membangun kolaborasi dalam mewujudkan sesuatu yang besar.
“Tunjukkan semangat pantang menyerah serta diiringi ridho orang tua. Ridho orang tua adalah ridhonya Allah, apapun yang dikerjakan, minta didoakan orang tua, khususnya Ibu anda. Sesulit apapun, dengan doa ibu, semuanya akan menjadi mudah. Sekali lagi selamat atas wisuda hari ini,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)