Yayasan Indo Global Mandiri (IGM) didirikan pada tanggal 5 Oktober 1998 bertepatan dengan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan akte Notaris Janti Gunardi, S.H. Pendirian Yayasan IGM diprakarsai oleh seorang Profesional yang masih relative muda, saat itu berusia 43 tahun, namun memiliki pengalaman sangat luas dalam bidang kependidikan, pengembangan sistem informasi dan komputer yang berbasis Teknologi Informasi serta mempunyai komitmen yang sangat kuat untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia dalam rangka mengantisipasi persaingan global.

Terjadinya krisis multi dimensi pada tahun 1999, yang dimulai dengan krisis Perbankan pada tahun 1997, berlanjut menjadi krisis ekonomi dan akhirnya krisis politik, dimana sumber semua persoalan tersebut diakibatkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia pada saat itu, baik dari sisi kompetensi, karakter, kesetiakawanan sosial dan rasa kebangsaan, telah menginspirasi lahirnya yayasan IGM merupakan wadah untuk ikut berkontribusi menyelesaikan permasalahan tersebut. Oleh karenanya kegiatan yayasan IGM diutamakan bergerak dalam bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan dan keagamaan.

Sebagai langkah awal, maka dibentuklah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Indo Global Mandiri (STMIK IGM), berdasarkan izin dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.82/D/O/1999 tanggal 15 April 1999.

Sejalan dengan Tujuan Pendirian Yayasan, maka pada tahun-tahun berikutnya dikembangkan berbagai Tingkat Pendidikan formal yaitu:

  1. Tahun 2002/2003 dibuka pendidikan tingkat menengah atas yaitu SMA Life Skill Teknologi Informatika (SMA LTI IGM).
  2. Tahun 2004/2005 dibuka pendidikan SMP Life Skill Teknologi Informatika (SMP LTI IGM) Tahun 2006/2007 dibuka pendidikan SD-Plus. Tahun 2014/2015 dibuka Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
  3. Untuk pengembangan Pendidikan Tinggi, pada tanggal 6 November 2004, Yayasan IGM mengambil alih pengelolaan Sekolah Tinggi Teknologi Palembang (STTP) diberi nama STTP-IGM, untuk kemudian pada tahun 2008 STMIK IGM dan STTP IGM dimerger menjadi Universitas IGM dengan menambah beberapa bidang studi yang lain.
  4. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, sejalan dengan semakin berkembangnya ekonomi berbasis syariah di Indonesia, maka pada tahun 2014 dibuka Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) IGM.
  5. Pada tahun 2015, Universitas IGM menambah Program Pendidikan Magister Manajemen strata 2 (S2), untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin meningkatkan pendidikan dalam Bidang Manajemen.
  6. Sebagai bentuk keperdulian kepada masyarakat yang belum beruntung, Yayasan IGM juga memberikan beasiswa kepada anak yatim / piatu dan atau kurang mampu berupa pendidikan Gratis yang dibina di Pondok Pesantren Modern IGM Al-Ihsaniah untuk tingkat Tsanawiyah dan aliyah.
  7. Bentuk Kegiatan social keagamaan lainnya yang dilaksanakan oleh Yayasan IGM, yaitu memberikan bimbingan secara gratis kepada calon jemaah haji berupa pelatihan manasik haji dengan mendirikan KBIH IGM-Al Ikhsaniyah pada tahun 2001, disamping memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang masih memerlukan bantuan baik dalam bentuk bakti social, bantuan dana maupun konsultasi pegembangan ekonomi kerakyatan.